Publikasi oleh Dosen Teknik Elektro UPH : Analisis Source Coding AMR pada GSM
Pada tanggal 2 - 4 Juni 2014, dosen Teknik Elektro UPH Herman Kanalebe, Ph.D. memberikan presentasi makalah berjudul "Analisis Source Coding AMR pada GSM" pada Seminar Nasional Forum Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) 2014 di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung. Makalah tersebut merupakan hasil dari penelitian dan tugas akhir mahasiswa Teknik Elektro UPH angkatan 2009, Laurel Vinysi.
Berikut ini adalah abstrak dari makalah tersebut : 

Pada komunikasi suara, salah satu cara menentukan sebuah teknologi dikatakan baik, yaitu kualitas suaranya.Sebagaimana diketahui bahwa kualitas suara yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi channel. Kondisi channel yang baik menghasilkan error yang kecil. Dengan kata lain kondisi channel yang buruk menghasilkan error yang besar. Oleh karena itu, teknologiselalu berusaha mereduksi error tersebut, seperti halnya yang dilakukan GSM. Adapun cara GSM mereduksi error tersebut adalah dengan Adaptive Multi Rate (AMR). PadaSource Coding ini, bitrate diatur sesuai dengan kondisi channelnya. Bitrate yang rendah dipakai pada kondisi channel yang buruk, sedangkan bitrate yang tinggi dipakai pada kondisi channel yang baik karena pada dasarnya error correction yang dapat dimuat di dalam channel coding lebih besar jika bitrate yang dipakai lebih rendah. GSM beroperasi pada dua mode channel yang berbeda : Full-Rate dan Half-Rate. Ada beberapa macam codec mode yang digunakan oleh AMR pada GSM mulai dari 4.75 kbps ke 12.2 kbps.

    Penelitian ini menganalisis perfoma probability of error pada codec modetersebut menggunakan Software MATLAB untuk mensimulasi variasi beberapa parameter.Pertama-tama, yang dianalisis adalah perfoma probability of error dengan mengubah nilai M (jumlah koefisien linear prediction) dan nilai c (konstanta pengendali spectrum weighting) pada nilai bitrate tertentu yaitu 7.95 kbps. Selain itu, juga dianalisis perfoma probability of error dengan mengubah bitrate yang digunakan oleh AMR pada GSM. Hasil simulasi menunjukkan makin besar nilai bobot c, maka probability of error cenderung makin kecil. Sementara itu dalam pembentukan sinyal prediksi, codec mode dengan bitrate yang lebih tinggi, perfomanya lebih baik dibandingkan dengan codec mode yang lebih rendah bitrate-nya. Bergantung pada nilai M, menaikkan bitrate dari 4.75 kbps ke 7.95 kbps menghasilkan penurunan probabilitas of error dari 6.6 % - 7.1 %. Hal yang sama, menaikkan nilai c dari 0.7 ke 0.9 menghasilkan penurunan probabilitas of error dari 1.1 % - 2 %.
 
Simak juga Publikasi kami lainnya.
ACTIVITIES