UPH Masuk 50 Besar Institusi Ilmiah Indonesia

Pada penghujung 2016, Kemenristek-Dikti menerbitkan buku berjudul “Kekuatan 50 Institusi Ilmiah Indonesia: Profil Publikasi Ilmiah Terindeks SCOPUS” (dapat diunduh di http://www.dikti.go.id/epustaka/buku-kekuatan-50-institusi-ilmiah-indonesia/). Buku setebal 330 halaman tsb. berisi kebijakan dan posisi publikasi ilmiah Indonesia di Asia Tenggara. Selain itu, buku tsb. juga memuat profil 50 besar institusi ilmiah Indonesia yang paling produktif menulis artikel ilmiah internasional yang terindeks SCOPUS berdasarkan penggalian data pada Mei-Juni 2016.  SCOPUS adalah database indexing artikel ilmiah yang dikelola oleh Elsevier, penerbit terbesar di dunia. Database tsb. mencatat siapa, dari institusi mana, menulis makalah apa, dan disitir oleh siapa saja. Untuk dapat di-indeks di SCOPUS, penerbit maupun penyelenggara konferensi ilmiah harus memenuhi sejumlah syarat berat yang menjamin kualitas makalahnya.

 

 

Universitas Pelita Harapan masuk ke dalam daftar 50 besar institusi ilmiah Indonesia yang paling banyak menyumbang makalah ilmiah terindeks SCOPUS. Menurut buku tsb., UPH mulai memiliki publikasi ilmiah yang tercatat di SCOPUS sejak 1999 dan sampai 4 Juni 2016 tercatat memiliki 123 dokumen (artikel jurnal maupun konferensi ilmiah). Pertumbuhan kuantitas publikasi ilmiah UPH rata-rata adalah 53,65% dalam 5 tahun terakhir. Sebanyak 40,65% dari publikasi UPH adalah artikel jurnal ilmiah, sedangkan 56,1% adalah artikel prosiding konferensi ilmiah. Subyek bidang ilmu di UPH yang produktif menulis adalah bidang ilmu teknik (24%), ilmu komputer (22%), fisika dan astronomi (19%), matematika (6 %), dan ilmu sosial (5%).

 

 

Pemetaan bidang ilmu yang paling produktif menulis makalah terindeks SCOPUS di UPH.

Penulis dengan publikasi terbanyak adalah Henri P. Uranus, dosen Jurusan Teknik Elektro dengan 22 artikel ilmiah, h-index 8, sementara penulis dengan h-index tertinggi adalah Marincan Pardede, juga dosen Jurusan Teknik Elektro yang menyumbang 17 artikel dengan h-index 13. H-index atau Hirsch-index adalah metode pengukuran kuantitas sekaligus kualitas publikasi ilmiah seseorang atau suatu institusi maupun suatu negara yang dikemukakan oleh Jorge E. Hirsch dari UCSD. Tidak seperti impact factor yang hanya bisa diterapkan untuk jurnal ilmiah, h-index bisa diterapkan untuk mengukur kuantitas sekaligus kualitas publikasi ilmiah dari suatu jurnal, negara, institusi, maupun perorangan peneliti. Suatu institusi atau seorang ilmuwan dikatakan mempunyai h-index sebesar x bila ybs. berhasil menerbitkan minimum x buah makalah ilmiah yang telah menuai sebanyak minimum x sitiran (citations).

 

 

10 dosen paling produktif menulis artikel terindeks SCOPUS.

Tercatat ada 105 dosen UPH yang tulisannya terindeks SCOPUS, di mana 10 penulis paling produktif adalah Henri P. Uranus (Teknik Elektro), Marincan Pardede (Teknik Elektro), Eric Jobiliong (Teknik Industri), Benny Hardjono (Teknik Informatika), Endrowednes Kuantama (Teknik Elektro), Jesica Hanafi (Teknik Industri), Samuel Lukas (Teknik Informatika), Ihan Martoyo (Teknik Elektro), Mariana D. Bayu Intan (Kedokteran), dan Tri Shinta Kurniasih (Kedokteran).

Tercatat bahwa peneliti UPH mempunyai kolaborasi menulis bersama peneliti-peneliti dari berbagai universitas dan lembaga penelitian di dalam dan di luar negeri dengan kolaborasi luar negeri 5 besar adalah dengan peneliti Jepang (21 makalah), Korea Selatan (7 makalah), Amerika Serikat (6 makalah), Belanda (5 makalah), dan Taiwan (4 makalah).

ACTIVITIES